
Jakarta - Pesepak bola profesional menjadi profesi yang menarik belakangan ini. Profesi itu menjanjikan penghailan yang wah dan potensi menjaadi sosok yang dikenal banyak orang.
Namun, ada sisi lain dari menjadi pesepak bola yang tidak terlalu menyenangkan. Yakni bakal adanya hujatan dan cacian yang terkadang terasa kurang pantas terutama dari netizen di media sosial.
Baru-baru ini striker Timnas Indonesia U-23, Hokky Caraka menjadi korban hujatan yang bernada hinaan tidak senonoh di media sosial. Hokky pun mengirimkan somasi kepada para penghujat tersebut.
Bek Timnas Indonesia U-23, Alfharezzi Buffon berbicara mengenai situasi tersebut. Pemain berusia 19 tahun itu merasa hujatan tidak menjadi masalah.
“Hujatan dan kritikan itu menurut saya tidak jadi masalah,” ujar Alfharezzi Buffon.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, pede timnya bisa mengalahkan Thailand U-23 tanpa harus ke babak adu penalti di babak Semifinal Piala AFF U-23 2025.
Lebih Bersemangat

Alfharezzi Buffon merasa kritik dan hujatan yang ada di media sosial bisa menjadi penyemangat baginya. Kritik yang diterima bisa membuat Ezzi menjadi pemain yang lebih baik.
“Normal saja karena kalau saya main jelek, main tidak bagus, tidak apa-apa, kritik saja. Hal itu tidak masalah buat saya. Malah jadi semangat saya buat ke depannya,” tegasnya.
Alfharezzi Buffon menjadi bagian penting dari skuad Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-23 2025. Sejah ini Garuda Muda sudah berlaga di fase semifinal.
Tidak Mau Bermain Jelek

Meski tidak masalah dengan adanya kritik dan hujatan dari netizen, Alfharezzi Buffon pun menegaskan dirinya sebagai pemain tentu tidak ingin bermain jelek di pertandingan.
“Jadi menurut saya hal itu wajar, normal saja. Saya juga tidak mau main jelek tetapi kalau memang saya kurang maksimal, tidak apa-apa dihujat dan dikritik,” tandas Alfharezzi Buffon.