
Jakarta Kick-off BRI Super League 2025/2026 tinggal menghitung hari. Laga pembuka kompetisi menyajikan duel antara Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025) malam.
Skuad Persebaya memiliki waktu sekitar 10 hari saja untuk menatap pertandingan itu. Mereka selama ini sudah berlatih selama sebulan lebih dalam pramusim.
Duel ini jadi menarik karena Persebaya sudah lama tidak bersua PSIM. Maklum saja, PSIM merupakan klub yang baru promosi setelah musim lalu menjuarai Liga 2 (kini menjadi Championship) 2024/2025.
“Saya tahu mereka adalah salah satu tim dari Liga 2 musim lalu. Tapi, sekarang mereka banyak melakukan perubahan pemain. Kami tahu pemain-pemain itu,” ungkap Eduardo Perez, pelatih Persebaya.
Laga Pramusim

Tim asal Kota Pahlawan itu tercatat melakoni empat laga pramusim dengan hasil beragam. Pertama, tim Bajul Ijo sukses menang 2-0 atas Western Australia di Perth, Australia Barat, 9 Juli 2025.
Lalu, hasil imbang 2-2 mengiringi duel melawan Persik Kediri di Lapangan ABC Kompleks GBT, 16 Juli 2025. Terbaru, Persebaya sukses menang tipis 1-0 saat menjamu PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (19/7/2025).
Terakhir, Persebaya dipaksa kalah 0-1 saat melawan Persik Kediri lagi di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jumat (25/7/2025).
“Kami perlu bekerja dengan gaya permainan yang kami inginkan. Tapi, kami tentu sangat fokus menatap pertandingan ini (kontra PSIM). Kami melakukan persiapan terbaik agar bisa berada dalam kondisi terbaik juga,” ucap Perez.
30 Pemain

Persebaya telah memperkenalkan sebanyak 30 pemain untuk mengarungi musim ini. Komposisi itu terdiri dari delapan pemain asing dan 22 pemain lokal.
Nama Mihailo Perovic muncul sebagai striker asing baru. Lalu, ada pula Rendy Oscario yang merupakan kiper berpengalaman di kasta teratas.
Untuk saat ini, deretan pemain Persebaya memang terbilang mumpuni. Misalnya, ada delapan pemain asing, yakni Dime Dimov, Risto Mitrevski, Milos Raickovic, Francisco Rivera, Dejan Tumbas, Gali Freitas, Bruno Moreira, dan Mihailo Perovic.
Mihailo Perovic jadi sorotan karena baru berkarier di Indonesia. Striker asal Montenegro itu termasuk berpengalaman. Selain Montenegro, dia juga pernah berkarier di Hungaria, Serbia, Ukraina, Slovenia, sebelum akhirnya kembali ke negara asalnya.
Urusan prestasi, striker berusia 28 tahun itu pernah meraih dua trofi di Montenegro dan Slovenia. Masing-masing saat membela Buducnost Podgorica pada 2019 dan Olimpija Ljubljana pada 2020-2021.
Performa paling apiknya tentu saja saat membela Jezero musim lalu dengan sukses mencetak 16 gol dalam 35 pertandingan di semua ajang.
Lalu, deretan pemain lokal masih diisi oleh Ernando Ari, Catur Pamungkas, Kadek Raditya, Oktafianus Fernando, Malik Risaldi, Toni Firmansyah, dll. Masih ada pula Koko Ari dan Rachmat Irianto yang baru dipulangkan.