
Sleman - Sejumlah kebijakan baru tersaji dalam kompetisi BRI Super League 2025/26, satu di antatanya tentang regulasi pemain U-23.
Operator liga, I.League. mewajibkan setiap klub mendaftarkan lima pemain kelahiran 2003, dengan satu di antaranya harus bermain sebagai starter selama minimal 45 menit.
Soal penerapan regulasi ini, pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves, mendukung penuh kebijakan dari operator kompetisi.
Menurutnya, langkah tersebut sangat bagus untuk regenerasi dan perkembangan sepak bola Indonesia.
"Kalau saya lihat, Timnas Indonesia sekarang banyak pemain muda, ada juga dari U-23. Saya kira program yang PSSI buat untuk pemain U-23, yang harus turun sesuai regulasi itu program sangat bagus karena sudah ada beberapa pemain yang bisa ke Timnas Indonesia sekarang," ujarnya kepada Bola.com.
Benjamin Sesko resmi bergabung dengan Manchester United. Apa artinya untuk masa depan Rasmus Hojlund? Rumor panas menyebut striker muda Denmark itu masuk radar AC Milan.
Berkah Tersendiri

Apa yang dikatakan Divaldo benar adanya. Saat ini, sederet nama yang memperkuat Timnas Indonesia kelompok usia merupakan pemain terbaik dan menjadi andalan di tim masing-masing, terutama mereka yang berkiprah di Super League.
Tidak sedikit dari talenta muda yang jadi tumpuan tim dalam mengarungi ketatnya persaingan level teratas. Sebut saja Kadek Arel, Arkhan Fikri, dan Victor Dethan.
Adanya regulasi kewajiban pemain U-23 juga menjadi berkah buat para pemain muda mengembangkan diri serta mengasah kemampuan. Dari kebijakan tersebut klub dan tim nasional sama-sama diuntungkan.
"Kalau saya lihat Timnas Indonesia ini banyak pemain umur 23, umur 25. Pemain yang bagus, banyak yang main di klub-klub luar," kata Divaldo Alves lagi.
Terus Terasah

Mantan pelatih Persik Kediri itu mengatakan, pemain muda yang menjadi langganan Timnas Indonesia kemampuannya bakal terus berkembang. Apalagi, bagi mereka yang selalu jadi starter di klub masing-masing.
"Saya kira di Timnas Indonesia, masih ada beberapa tahun yang bisa jalan seperti ini karena pemain Timnas tidak boleh ganti-ganti, rotasi karena mereka gabung kadang-kadang saja," ucap pelatih asal Portugal itu.
"Kalau gabung kadang-kadang, harus pemain yang tahu bagaimana kawan saya main, bagaimana strategi. Kalau ganti-ganti enggak efektif. Berarti saya kira ini untuk sekarang tidak ganggu banyak liga kita," jelas Divaldo Alves.