
Jakarta - Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, buka-bukaan dalam Vidio Sports Festival tentang kesalahannya yang berujung kebobolan dari Timnas Irak di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Kekalahan 0-1 dari Irak membuat Timnas Indonesia tersingkir dari Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sekaligus gagal lolos ke putaran final.
Sepakan gelandang Irak, Zidane Iqbal, dari luar kotak penalti pada menit ke-76 tidak mampu diselamatkan oleh kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes.
Beberapa detik sebelumnya, Timnas Indonesia sempat menguasai bola lewat Ridho, tetapi direbut oleh winger Irak, Ali Jasim.
Pesenam muda Indonesia, Alarice Mallica, siap tampil gemilang di Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 yang digelar di Indonesia Arena, Senayan. Simak kisah lengkap dan pengakuannya dalam video ini!
Cerita Rizky Ridho

Alih-alih melakukan backpass ke Maarten Paes atau membuang bola karena mendapatkan tekanan dari Ali Jasim, Ridho malah mencoba untuk mengelabui pemain berusia 21 tahun itu.
Namun, gerakan Ridho dapat dibaca oleh Ali Jasim. Bola lalu dioper ke Irahim Bayesh yang meneruskannya ke Youssef Amyn sebelum diberikan kepada Zidane Iqbal.
Zidane Iqbal mampu mencari celah di antara penjagaan Calvin Verdonk untuk melepaskan sepakan kaki kiri ke pojok kiri gawang Timnas Indonesia.
"Itu memang keputusan saya yang salah. Jadi, di sepak bola sepersekian detik aja salah, bisa berakibat fatal seperti itu," ungkap Ridho.
Enggan Cari Alasan

Ridho sempat memperhatikan posisi Paes dan Ali Jasim sebelum kehilangan bola. Dia menjelaskan bahwa keputusan yang diambil dalam tekanan tinggi itu terjadi begitu cepat dan tidak sempat dikoreksi.
"Saya pertama sudah lihat Maarten, dan saya juga sudah lihat pemain yang datang ke saya. Saya kira dia bakal lari ke Maarten untuk press, dan saya keeping bolanya ke sana. Ternyata saya keeping dan akhirnya 0-1," tutur kapten Persija Jakarta itu.
Disinggung mengenai pemain lain yang seharusnya bisa mengantisipasi kejadian itu, Ridho tidak ingin mencari alasan dan tetap mengakui bahwa kesalahan awalnya menjadi penyebab utama terjadinya gol Irak.
"Tapi, kalau saya enggak melakukan kesalahan itu kan enggak jadi gol," imbuh Ridho.