Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Mengenal Timur Kapadze, Kandidat Pelatih Terbaru Timnas Indonesia yang Bergelimang Prestasi: Kualitasnya Sudah Teruji!

Mengenal Timur Kapadze, Kandidat Pelatih Terbaru Timnas Indonesia yang Bergelimang Prestasi: Kualitasnya Sudah Teruji!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-14 09:30:03
Dilihat:6 Pujian
Pelatih kepala Uzbekistan, Timur Kapadze, memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan final Piala Asia U-23 AFC Qatar 2024 antara Jepang dan Uzbekistan di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, pada 3 Mei 2024. (KARIM JAAFAR/AFP)

Jakarta - Mantan pelatih Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, mencuat sebagai calon juru taktik terbaru Timnas Indonesia. Jika menyingkap riwayat pekerjaannya, dia dianggap memiliki rekam jejak yang mumpuni karena prestasinya telah teruji.

Peluang PSSI untuk memboyong Timur Kapadze sebagai nakhoda Timnas Indonesia sangat terbuka. Sebab, juru taktik asal Uzbekistan itu saat ini telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai asisten pelatih Fabio Cannavaro di Timnas Uzbekistan.

Dari laporan sejumlah media asal Uzbekistan, pelatih berusia 44 tahun ini memang sudah menyimpan niat untuk mengundurkan diri sejak awal, terutama ketika harus turun pangkat menjadi asisten pelatih Timnas Uzbekistan setelah kedatangan Cannavaro.

Bahkan, dia juga telah mengisyaratkan kesiapannya untuk mengasuh Timnas Indonesia apabila tawaran itu datang kepadanya.

Jika mengulik prestasinya, Kapadze adalah sosok yang dinilai tepat menangani skuad Garuda. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.


Pesepak Bola Legendaris

Timur Kapadze saat menjadi pelatih Timnas Uzbekistan. (AFP/Fadel Senna)

Sebelum namanya membuat sensasi baru sebagai pelatih berprestasi, Timur Kapadze mengukir riwayat karier yang terhitung mentereng ketika masih aktif bermain, baik itu di level klub maupun Timnas Uzbekistan.

Dia awalnya berkarier di kompetisi domestik bersama sejumlah klub, seperti Neftchi Fergana (1998-2001), Pakhtakor (2002-2007), hingga Bunyodkor (2008-2010). Di tiga klub itu, dia sukses mendulang setumpuk prestasi.

Misalnya, ketika masih memperkuat Neftchi, Kapadze sukses merengkuh satu trofi Uzbekistan Super League (2001). Tiga musim sebelumnya, timnya harus puas meraih status runner-up, yakni pada edisi 1998, 1999, dan 2000.

Setelah hengkang ke Pakhtakor, Kapadze berhasil meraih lebih banyak pencapaian mewah bersama klub Ibu Kota tersebut. Yang pertama ada enam gelar Uzbekistan Super League yang diraih secara beruntun pada 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007.

Di periode ini, Pakhtakor tercatat menghasilkan prestasi double-winner karena pada musim yang bersamaan mereka sukses meraih enam gelar Piala Uzbekistan. Kapadze juga berjasa membawa timnya mencapai dua kali semifinal Liga Champions Asia pada 2003 dan 2004.

Kehadiran Kapadze memang punya dampak besar bagi klub, termasuk ketika memperkuat Bunyodkor. Di sana, dia berhasil meraih tiga gelar kompetisi secara beruntun (2008, 2009, dan 2011), dua trofi Piala Uzbekistan (2008 dan 2010), dan semifinal Liga Champions Asia 2008.


Karier Abroad dan Timnas

Timur Kapadze saat menangani Timnas Uzbekistan. (AFP/Karim Jaafar)

Dia pernah mencoba peruntungan dengan berkarier di luar negeri ketika bermain untuk klub Liga Korea Selatan, Incheon United (2011), dan klub Uni Emirat Arab, Al Sharjah (2012), hingga klub asal Kazakhstan, Aktobe (2013-2015).

Pria kelahiran Fergana, 5 September 1981, ini sempat menutup akhir karier profesionalnya dengan memperkuat Lokomotiv. Prestasinya juga masih sangat oke dengan dua kali double winner karena menjuarai Liga Super Uzbekistan dan Piala Uzbekistan pada 2016 dan 2017.

Kiprah Kapadze juga masih wangi ketika bertugas untuk Timnas Uzbekistan. Dia sudah menjadi bagian dari skuad White Wolves mulai tahun 2002 hingga terakhir kali mengukir caps internasionalnya pada 2015.

Selama lebih dari satu dekade memperkuat Timnas Uzbekistan, Kapadze setidaknya berhasil mengukir total 10 gol dari 119 penampilan. Dia berstatus sebagai kapten timnas dan merasakan banyak panggung Piala Asia.

Kiprah ini dimulai pada Piala Asia 2004 yang membawa Uzbekistan ke perempat final. Lalu, pada edisi 2007, dia juga masih bisa membantu Timnas Uzbekistan meraih pencapaian yang sama.

Puncaknya pada 2011, Kapadze membawa White Wolves mencapai semifinal. Hanya, pada 2015, Uzbekistan harus puas mandek di perempat final.


Karier Kepelatihan Penuh Prestasi

Asisten pelatih Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze. (Bola.com/Dok.Instagram Timur Kapadze)

Selain rekam jejak yang bersinar sebagai pemain, Kapadze memiliki pencapaian penuh prestasi saat berkarier sebagai pelatih.

Pada awalnya, dia ditunjuk sebagai pelatih interim Timnas Uzbekistan pada 2018, tepatnya satu tahun sejak ia gantung sepatu.

Sempat ditunjuk menjadi nakhoda Timnas Uzbekistan U-19 (2019-2022), dia kemudian menjadi asisten pelatih Loko Tashkent, kemudian memilih menerima tawaran menangani Olympic Tashkent pada 2021.

Lalu, tawaran dari Federasi Sepak Bola Uzbekistan (UFA) kembali datang menghampiri. Pada Januari 2022, dia ditunjuk untuk menangani Timnas Uzbekistan. Selain mengasuh skuad senior, dia ditugasi menangani skuad U-23.

Hasilnya, dia mampu mencapai sederet pencapaian yang mengesankan. Kapadze berhasil mengantarkan skuad muda White Wolves mencapai dua kali runner-up Piala Asia U-23 pada 2022 dan 2024.

Sebagai informasi, ia mengalahkan Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong di semifinal Piala Asia U-23 2024.

Pada Januari 2025, Kapadze kemudian dipercaya UFA untuk menakhodai Timnas Uzbekistan setelah hengkangnya Srecko Katanec. Lima bulan kemudian, dia sukses mengawal anak asuhnya mengukir sejarah besar.

Ya, pelatih berusia 44 tahun ini sukses membantu White Wolves merebut tiket ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali dalam sejarah.

Sayangnya, pada 6 Oktober 2025, UFA melengserkan Kapadze dengan menunjuk Fabio Cannavaro sebagai pelatih kepala, menjadikan Kapadze sebagai asisten pelatih.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}