Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kenangan Eks Kiper Timnas Indonesia Hermansyah saat Nyaris Lolos Piala Dunia 1986

Kenangan Eks Kiper Timnas Indonesia Hermansyah saat Nyaris Lolos Piala Dunia 1986

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-14 23:30:02
Dilihat:1 Pujian
Mantan Kiper Timnas Indonesia, Hermansyah menghadiri pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, Hermansyah, mengenang momen mengecewakan saat skuad Garuda nyaris lolos ke Piala Dunia 1986.

Memori ini kembali mengapung setelah kegagalan skuad asuhan Patrick Kluivert pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Saat itu, Hermansyah menjadi salah satu penjaga gawang yang dibawa Timnas Indonesia untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 1986 yang akan dihelat di Meksiko.

Jika merunut kembali catatan sejarah, kala itu skuad Merah Putih memang hanya tinggal selangkah lagi merebut tiket ke putaran final.

Bedanya dengan edisi terbaru ini, AFC hanya mendapatkan dua jatah untuk mengirimkan wakilnya ke Piala Dunia 1986. Sementara itu, pada edisi 2026, Asia bisa mengirimkan delapan perwakilan secara langsung, plus satu peserta yang mengikuti play-off antarkonfed erasi.

Sayangnya, pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Jay Idzes dkk harus kandas karena kalah dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1). Bagi Hermansyah, skuad Merah Putih masih harus kembali akrab dengan kata ‘nyaris’ setelah sempat mengalaminya 40 tahun silam.

“Kita memang selalu hampir saja lolos ke Piala Dunia. Seperti yang terjadi sekarang ini. Saat itu, jatah untuk lolos ke Piala Dunia 1986 untuk negara Asia hanya dua saja,” kata Hermansyah mengawali ceritanya soal kegagalan ke Piala Dunia 1986 di kanal YouTube Bicara Bola.

 


Impresif di Ronde Pertama

Eks kiper Timnas Indonesia, Hermansyah. (Permana Kusumadijaya/Bola.com)

Hermansyah masih mengingat dengan jelas perjalanan Timnas Indonesia yang cukup mengesankan pada ronde pertama Kualifikasi Piala Dunia 1986 Zona Asia. Ketika itu, skuad Garuda tergabung di Grup 3B untuk AFC Zona B (Timur).

Di grup ini, skuad Garuda yang ketika itu diasuh oleh Sinyoe Aliandoe harus bersaing melawan India, Thailand, dan Bangladesh.

Hasilnya, Indonesia bisa menyapu bersih tiga laga awal dengan kemenangan, yakni saat menumbangkan Thailand (1-0), Bangladesh (2-0), dan India (2-1).

Lalu, ketika harus bermain away pada putaran kedua, skuad Garuda mengukir kemenangan atas Thailand (1-0), diimbangi India (1-1), dan tumbang dari Bangladesh (2-1). Hasil ini sudah cukup untuk mengamankan puncak klasemen Grup 3B dan lolos ke fase berikutnya.

“Kami waktu itu pemain-pemainnya berkualitas semua. Dari kiper, belakang, tengah, hingga depan, materinya benar-benar the best. Padahal, Thailand yang ketika itu dianggap Macan Asia, kita pukul dua kali,” ujar Hermansyah.

“Saat kami bisa menjuarai Grup 3B itu, ada rasa kebanggaan. Karena waktu itu saya masih sangat muda, baru berumur 20 tahun. Hanya saya saja dan Marzuki yang muda, lainnya sudah berusia senior,” imbuhnya.

Ketika itu, skuad Garuda memang diperkuat sederet pemain berkualitas semacam Dede Sulaiman, Herry Kiswanto, Bambang Nurdiansyah. Di lini belakang ada nama-nama seperti Ristomoyo, hingga Didik Darmadi.

“Saat itu ada kebanggaan. Karena ini bukan lagi Asian Games, atau Piala Merdeka, ini Kualifikasi Piala Dunia. Sebab, target pesepak bola ujung-ujungnya Piala Dunia. Waktu itu, kami bahkan sampai menangis, karena tidak menyangka bisa juara Grup 3B,” ucap dia.

 


Berjumpa Raja Asia

Setelah berhasil mengamankan puncak klasemen akhir 3B pada ronde pertama, Timnas Indonesia kemudian harus menghadapi pesaing ketat dengan menghadapi Korea Selatan pada ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 1986 Zona Asia.

“Ketika itu kami harus berjumpa Korea Selatan, yang berstatus juaranya Asia. Mereka juga lolos sebagai juara Grup 3A. Sebetulnya persiapan kami dahulu cukup panjang tidak seperti era sekarang. Sebab, bisa sampai tiga hingga enam bulan,” katanya.

“Namun, Korea Selatan banyak memiliki pemain yang berkarier di Eropa. Ada Cha Bum-kun yang ketika itu berkarier di Liga Jerman. Dan pemain-pemain ini juga ketiak itu dipanggil untuk memperkuat Timnas Korea Selatan,” imbuhnya.

Pada pertemuan pertama, skuad asuhan Sinyoe Aliandoe ketika itu harus menjalani laga tandang di markas Taeguk Warriors. Sayangnya, ketika bermain di Olympic Stadium, Seoul, skuad Garuda harus tumbang 0-2. Ketika itu, dua gol tuan rumah dicetak oleh Byun Byung-joo (73’) dan Kim Joo-sung (81’).

“Sebetulnya, kami bisa menahan mereka 0-0 pada babak pertama. Mereka didukung suporter dan stadion sampai penuh. Meskipun penuh, mereka seperti takut kalah dengan Timnas Indonesia. Karena kami berstatus underdog,” ujar dia.

“Sayangnya, pada babak kedua kami kebobolan dua gol. Mungkin saat itu karena stamina. Kami sudah tidak disiplin lagi, mungkin saat transisi dari menyerang ke bertahan. Setelah itu, ada satu laga penentuan lagi di Senayan,” lanjutnya.

 


Gagal di Senayan

Setelah tumbang pada leg pertama, Timnas Indonesia sebetulnya masih memiliki kesempatan untuk membalas pada pertemuan kedua yang diselenggarakan lebih dari satu pekan di Stadion Senayan, yang saat ini berubah nama menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Sayangnya, sejak menit awal, skuad Garuda sudah tertinggal dua gol lewat Byun Byung-joo (7’) dan Choi Soon-ho (0’). Korea Selatan lalu menambah keunggulan lewat Hu Jung-moo (32’) dan Kim Joo-sung (47’). Adapun satu-satunya gol balasan datang ari Dede Sulaiman (87’).

“Akhirnya kami kalah 1-4 dari Korea Selatan. Satu-satunya gol balasan dari Timnas Indonesia dicetak Dede Sulaeman. Padahal, kalau bisa mengatasi mereka, kita hanya tinggal selangkah lagi melawan Jepang,” kata Hermansyah.

“Namun, Jepang sebetulnya juga tidak kuat seperti sekarang. Ketika itu masih biasa-biasa saja. Sebab, setelah itu, Jepang akhirnya dilindas habis-habisan oleh Korea Selatan untuk merebut tiket ke Piala Dunia 1986,” tambahnya.

Korea Selatan memang ketika itu terlalu tangguh bagi skuad Samurai Biru. Mereka bisa menyapu dua pertemuan (2-1 dan 1-0) pada ronde final Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Taeguk Warriors pun lolos dari Grup Timur, sedangkan Grup Barat direbut oleh Irak.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}