
Jakarta - Sejak Erick Thohir menjadi Ketua PSSI pada Februari 2023, Timnas Indonesia telah menjalani enam uji coba dalam lima periode FIFA Matchday.
Dari enam latih tanding itu, lima di antaranya digelar di Indonesia. Timnas Indonesia dua kali meladeni perlawanan Timnas Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada 25 dan 28 Maret 2025.
Tim Garuda menjamu Timnas Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, 14 Juni 2025, dan menantang Timnas Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, lima hari berselang.
Timnas Indonesia kembali ke GBT ketika berhadapan dengan Timnas Turkmenistan, 8 September 2025.
Mantan pemain Persib Bandung, Robbie Gaspar, kembali ke Kota Kembang! Kali ini, ia datang membawa tim Australia, Western Sydney Wanderers, dalam rangkaian tur pramusim mereka di Indonesia.
Uji Coba Terakhir pada Januari 2024

Mengingat kini masa FIFA Matchday diisi oleh berbagai turnamen, terakhir kali Timnas Indonesia beruji coba ialah versus Timnas Libya pada 5 Januari 2024.
Latih tanding itu berlangsung di Antalya, Turki, berbarengan dengan pemusatan latihan Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023 Qatar pada Januari-Februari 2024.
Setelah satu tahun delapan bulan, Timnas Indonesia kembali beruji coba dalam kalender FIFA Matchday dengan menghadapi Timnas Kuwait dan Timnas Lebanon di Stadion GBT, September 2025.
Jawaban Erick Thohir

Ketua PSSI, Erick Thohir, menjelaskan mengapa Timnas Indonesia jarang bermain di luar negeri, atau minimal di kandang lawan, ketika berlatih tanding di periode FIFA Matchday.
"Pilihan saja. Timnas putri sering bermain di luar negeri. Memang kebetulan pada tertarik bermain di sini. Mungkin gara-gara kita mengundang Argentina, jadi pengin coba di sini," ujar Erick Thohir dalam YouTube Liputan6.
"Banyak tim-tim itu juga ingin merasakan atmosfer Indonesia. Lihat saja bagaimana banyaknya YouTuber, influencer, orang asing, kalau Timnas Indonesia, pada datang bikin konten sekarang."
"Nah, ini kan bagus, ya, ketika kita membangun sepak bola ini, ekonomi sepak bola nasional juga dibangun, loh."
"Coba kalau kita ngomong bola sekarang, oh, ratingnya tinggi. Coba ngomong yang lain. Artinya kan apa? Ini ekonomi yang bagus," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI itu.