
Sleman - Pertaruhan besar akan dikejar PSBS Biak dan Madura United saat bertemu dalam lanjutan BRI Super League 2025/26 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (29/9/2025) malam WIB.
Kedua kesebelasan tak dalam kondisi terbaiknya jelang pertandingan ini. Keduanya masih berkutat di papan bawah setelah menyelesaikan enam laga awal.
Badai Pasifik memulai kompetisi dengan hasil teramat minor. Walau sempat menang di kandang Semen Padang, PSBS masih saja mendekam di zona merah klasemen BRI Super League.
Setali tiga uang, Madura United juga melempem pada awal musim ini. Kemenangan atas Persik Kediri tak berbekas usai mereka gagal menang dalam empat laga terkini.
Kedua pelatih harus menyiapkan pemain terbaiknya untuk mengejar angka sempurna. Lantas, siapa saja yang bakal memimpin setiap lini? Berikut ulasan selengkapnya.
Kiper Harus Siap Terima Gempuran
Kadu tentu tak menyangka akan mendapatkan banyak cobaan di musim debutnya. PSBS Biak jadi salah satu tim terbanyak kebobolan dengan 13 gol.
Walau menghadapi sesama klub papan bawah, bukan berarti pria asal Angola itu akan tenang. Dalam kondisi terbaiknya, lini depan Madura United begitu buas.
Sementara itu, Madura United akan mengandalkan kiper lokal, Miswar Saputra. Walau telah kebobolan sembilan gol, pria asal Aceh itu berulang kali mampu membuat penyelamatan heroik.
Tembok Tangguh Portugal

PSBS Biak dan Madura United sama-sama memiliki palang pintu tangguh dari Eropa. Uniknya, kedua pilar andalan tersebut berasal dari negara yang sama.
Sandro Embalo begitu kuat dalam duel-duel udara. Ketangguhan fisiknya memberikan banyak keuntungan bagi tuan rumah utamanya dalam bola-bola mati.
Sementara itu, Pedro Monteiro memiliki tipikal lebih kalem. Kemampuan membaca permainan jadi kekuatan utamanya dalam menggalang pertahanan.
Kunci Permainan Lapangan Tengah
PSBS Biak memiliki gelandang petarung untuk menunjang permainan bertahan yang mereka usung. Eduardo Barbosa jadi andalan untuk memutus serangan lawan.
Walau begitu, pria Portugal itu dikenal memiliki kemampuan mengalirkan bola ke depan. Membuat setiap serangan balik anak asuh Divaldo Alves begitu berbahaya.
Sementara itu, Madura United seolah memiliki 'pohon besar' di lapangan tengah. Kerim Palic dengan tinggi nyaris 1,9 meter membuat lawan begitu sulit merebut bola dari kakinya.
Menggerakkan Pertandingan dari Sayap

Jika menilik gaya bermain kedua kesebelasan, mereka memiliki kecenderungan yang sama. Keduanya mempunyai winger kiri yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Luquinha memiliki gaya permainan begitu eksplosif. Kemampuan dalam duel satu lawan satu jadi kekuatan terbesarnya dalam menerobos pertahanan lawan.
Sementara itu, Lulinha diplot sebagai pengatur permainan. Ia tak hanya bergerak di garis lapangan, tapi masuk ke tengah di ruang antarlini.