Jakarta - Timnas Indonesia akan kembali bertemu dengan Irak dalam lanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Laga ini merupakan bagian dari perjalanan Skuad Garuda di Grup B, yang juga dihuni oleh dua kekuatan besar Asia lainnya, yakni Arab Saudi dan Irak.
Hasil undian dari AFC menempatkan Indonesia di grup yang sangat menantang. Arab Saudi dikenal sebagai langganan tampil di Piala Dunia, sementara Irak menunjukkan performa impresif sepanjang putaran kedua. Kondisi ini membuat langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026 semakin berat.
Dari semua lawan di grup ini, Irak menjadi salah satu yang paling menarik untuk dibahas. Selain karena kualitas permainan yang stabil, Irak juga memiliki rekor pertemuan yang sangat baik saat menghadapi Indonesia.
Timnas Indonesia Belum Bisa Kalahkan Irak
Timnas Indonesia dan Irak dijadwalkan akan bentrok di Jeddah pada tanggal 12 Oktober 2025. Sepanjang sejarahnya, Timnas Indonesia dan Irak sudah sembilan kali saling berhadapan sejak pertemuan perdana mereka pada tahun 1973. Sayangnya, dari semua laga tersebut, Indonesia belum pernah sekalipun meraih kemenangan.
Dari sembilan laga tersebut, delapan di antaranya berhasil dimenangkan oleh Irak. Satu-satunya hasil imbang terjadi dalam pertemuan pertama mereka. Catatan ini menegaskan bahwa Irak adalah lawan tangguh bagi Indonesia, terutama dalam laga-laga kompetitif seperti kualifikasi Piala Dunia.
Untuk edisi terbaru mendatang, Timnas Indonesia jelas sangat perlu siaga satu. Sebab Irak punya sederet amunisi yang berbahaya. Siapa saja mereka? Simak daftarnya di bawah ini.
Jalal Hassan
Penjaga gawang Timnas Irak untuk saat ini dalam kawalan Jalal Hassan. Pemain berusia 34 tahun yang merupakan anggota klub setempat, Al-Zawraa SC.
Jalal Hassan sangat lama menjadi andalan di bawah mistar gawang Timnas Irak. Bahkan jumlah capsnya mencapai angka 91 laga, sejak debutnya 2011 sejak dilatih Wolfgang Sidka.
Dalam jumlah capsnya tersebut, Jalal Hussein total kemasukan 80 gol dan mencatat clean sheet dalam 42 pertandingan. Sebuah catatan seorang kiper yang tangguh.
Rebin Sulaka
Berikutnya adalah bek senior Rebin Sulaka. Pemain berusia 33 tahun yang bermain untuk klub Thailand, Port FC sekaligus menjadi rekan satu klub dengan Asnawi Mangkualam, pemain Timnas Indonesia.
Rebin Sulaka termasuk senior di tim Singa Mesopotamia. Sejak debutnya pada Juni 2015, Rebin Sulaka telah mengoleksi 47 pertandingan internasional bersama negaranya dan mencetak satu gol.
Rebin Sulaka kembali akan menjadi andalan Graham Arnold, seperti saat membawa juara Piala Raja Thailand 2025 awal bulan ini.
Aymen Hussein
Berikutnya adalah Aymen Hussein. Bomber yang selalu menjadi tumpuan Timnas Irak sejak pelatih Yahya Alwan, Jesus Cassas maupun sekarang Graham Arnold.
Pemain berusia 29 tahun dianggap sebagai pemain terpenting di jajaran Singa Mesopotamia, berkat rekor golnya yang tinggi. Ia telah mencetak 31 gol untuk tim nasional Irak, setelah mewakilinya dalam 83 pertandingan resmi sejauh ini.
Timnas Indonesia perlu mewaspadai satu pemain ini, sebab Aymen Hussein juga pernah membobol gawang skuad Garuda pada ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat itu Irak menang 2-0 di Jakarta, dan Hussein mencetak satu gol lewat titik putih, sementara satu eksekusi penaltinya gagal berbuah manis.
Mohanad Ali
Timnas Irak memiliki sosok penyerang berbahaya yang telah menjadi andalannya dalam beberapa tahun terakhir, yakni Mohanad Ali. Striker berusia 25 tahun ini jadi tulang punggung untuk menjebol gawang lawan.
Sejauh ini, pemain yang berkarier bersama Dibba SCC di Liga Uni Emirat Arab itu sudah menghasilkan total 20 gol dari 57 caps bersama Singa Mesopotamia. Catatan ini membuatnya jadi salah satu pemain paling produktif.
Sayangnya, Ali baru-baru ini mendapatkan kritik keras karena melakukan pelanggaran yang sembrono terhadap kapten Timnas Thailand, Chanathip Songkrasin, pada laga persahabatan internasional.