
Jakarta - Manajer Timnas Indonesia U-17, Ahmed Zaki Iskandar, membagikan berbagai cerita dan pengalaman menarik seusai mendampingi skuad asuhan Nova Arianto berlaga di Piala Dunia U-17 2025.
Selain Nova Arianto, Ahmed Zaki juga menjadi salah satu sosok yang sudah mendampingi perjalanan Timnas Indonesia U-17 sejak awal. Dia telah bertugas menjadi manajer Timnas U-16 ketika menghadapi Piala AFF U-16 2024.
Dari pengalamannya mendampingi skuad Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025, lelaki kelahiran Tangerang ini membawa pulang banyak pengalaman berharga setelah belajar dari kontestan lainnya di panggung akbar ini.
“Ketika kami masuk ke atmosfer Piala Dunia U-17, itu memang kita sudah tertinggal jauh. Karena, bukan cuma pembangunan fisik dan teknik anak-anak saja, tetapi ada banyak yang kami lihat dan yang kami pelajari dari tim-tim yang ada di sana,” kata Zaki dikutip dari kanal YouTube Nusantara TV.
Pelajari Hal Detail

Menurut Zaki, Timnas Indonesia U-17 bakal menerapkan sejumlah pelajaran penting yang didapatkan dari lawan-lawannya. Salah satunya yakni bagaimana menjaga fokus dan konsentrasi pemain dalam menghadapi pertandingan.
Contoh terbaik yang menjadi acuan ialah kebijakan Timnas Brasil U-17. Tim yang memiliki materi dan kualitas pemain mumpuni ini masih menerapkan kebijakan yang ketat untuk para pemainnya agar tak kehilangan fokus.
“Detail mengenai penanganan para atlet usia muda itu benar-benar sangat luar biasa. Makanan dan asupan nutrisi juga dijaga. Salah satu yang akhirnya dicontoh negara lain ya kebijakan dari Brasil itu,” kata dia.
“H-1 pertandingan, semua televisi di kamar pemain harus dimatikan. Penggunaan mobile-phone juga dibatasi. Itulah salah satu cara agar pemain bisa fokus ke pertandingan. Itu hal-hal kecil saja. Belum lagi detail yang lain,” imbuhnya.
Sudah Di-Profiling Lawan

Selain itu, Zaki juga membagikan pengalaman lucunya ketika bertemu dengan para manajer lainnya dalam agenda manager’s meeting. Dari momen itu, ofisial dari Zambia merasa terkejut dengan rekam jejak Ketua Umum PSSI, hingga pelatih Timnas Indonesia U-17.
“Ada cerita lucu. Saya saat bertemu dengan manajer dari negara lain, salah satunya dari Zambia. Kami pertama kali bertemu saat managers’ meeting untuk penyesuaian jersey dan segala macam,” ujar mantan Bupati Tangerang tersebut.
“Dalam pertemuan kedua jelang pertandingan, saat kami saling menyapa, salah satu ofisialnya merasa takjub. Dia bilang, ‘Oh, presiden federasi Anda orang besar ya’. Dia sangat mengetahui detailnya, termasuk pernah memiliki Inter Milan dan sebagainya,” imbuhnya.
“Lalu kemudian, ‘Pelatih Anda ini ternyata juga orang besar, mantan pemain yang ternama. Dia legenda Timnas Indonesia’. Tiba-tiba dia bilang lagi ke saya, ‘Manajer kalian juga pemilik klub’,” lanjut lelaki berusia 51 tahun itu.
Cara Memetakan Lawan

Dari pengalaman itu, Zaki kemudian memahami apabila setiap kontestan di Piala Dunia U-17 2025 bakal mencari informasi sedetail mungkin untuk memetakan kekuatan setiap peserta yang bakal dihadapi di kejuaraan ini.
Sebab, tidak hanya pemain dan taktik saja yang ditelusuri, tetapi juga seluruh informasi yang bisa membantu tim teknis dalam mengambil keputusan. Menurut Zaki, hal ini menjadi pelajaran penting sekaligus pengalaman berharga.
“Saya pun bertanya, ‘How do you know?’. Dia bilang bisa melihatnya dari Wikipedia, melakukan profiling lewat Google. Jadi, poinnya adalah detail. Bukan saja profiling kami, pemain-pemain kita pun sudah di-profiling oleh mereka,” kata dia.
“Mungkin rekaman kita dari Piala AFF U-16, Piala Asia U-17, mereka sudah punya. Sampai sebegitunya mereka melakukan profiling tim suatu negara. Itu pun baru Zambia, apalagi negara-negara lainnya,” ia menambahkan.
