Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Giovanni Van Bronckhorst Ramaikan Bursa Calon Pelatih Timnas Indonesia, Pengamat: Bagus, Masih Muda Lebih Ambisius

Giovanni Van Bronckhorst Ramaikan Bursa Calon Pelatih Timnas Indonesia, Pengamat: Bagus, Masih Muda Lebih Ambisius

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-27 22:30:02
Dilihat:0 Pujian
Giovanni van Bronckhorst akui Rangers kalah segalanya dari Ajax Amsterdam (AFP)

Jakarta - Pekan ini petinggi PSSI yang terdiri dari para anggota Exco terbang ke Inggris dan Spanyol untuk sesi wawancara dengan para calon pelatih Timnas Indonesia.

Ketum PSSI Erick Thohir menyebut ada lima nama yang sedang digodok dan dicermati. Salah satu sosok yang cukup mengejutkan adalah masuknya Giovanni Van Bronckhorst.

Padahal akhir-akhir ini, eks arsitek Timnas Uzbekistan, Timur Kapadze, lebih dulu bergaung keras dan punya kans besar bakal mengisi kursi nakhoda Timnas Indonesia setelah ditinggalkan Patrick Kluivert.

Mantan bek kiri Timnas Indonesia era 1980-an, Jaya Hartono, juga mengikuti perkembangan kontestasi bursa kandidat pelatih Timnas Indonesia. Menurutnya, siapa pun pelatih baru nanti harus sosok yang punya karakter kuat. serta wajib memiliki jejak rekam prestasi gemilang saat menangani tim.

"Dari nama-nama yang beredar, saya kira Timur Kapadze sosok sangat tepat. Lalu, sekarang muncul Giovanni Van Bronckhorst. Ya, tambah bagus juga. Ini membuat PSSI punya banyak alternatif memilih pelatih yang cocok untuk Timnas Indonesia. Yang terpenting, pelatih baru nanti harus bisa memberi prestasi setinggi mungkin untuk Timnas Indonesia," kata Jaya Hartono, Kamis (27/11/2025). 

 

 


Lebih Ambisius

Giovanni van Bronckhorst pernah berkostum Arsenal pada 2001 hingga 2003. Saat ini Van Bronckhorst menjadi salah satu pelatih sukses di Belanda bersama timnya Feyenord. (AFP/ANP/Dennis Wielders/Netherlands OUT)

Apalagi, lanjut Jaya Hartono, Timur Kapadze dan Giovanni Van Bronckhorst, figur pelatih muda dengan sarat prestasi. Sebagai sosok muda, mereka punya energi dan motivasi besar untuk meraih prestasi individu bersama Timnas Indonesia.

"Usia mereka masih tergolong muda. Saya kira pelatih muda lebih ambisius untuk berprestasi. Tapi yang tak kalah penting, pelatih nanti harus mau mentransfer ilmunya kepada pelatih lokal," ujar Jaya. 

"Terutama pelatih-pelatih muda. Sehingga nanti orang kita sendiri mampu jika saatnya harus melatih Timnas Indonesia," jelasnya.

 


Harus Sabar Menanti Proses

Para pemain Timnas Indonesia berpose untuk foto bersama sebelum pertandingan babak keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Irak dan Indonesia di Stadion Alinma Bank, King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (12-10-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Ali Issa)

Namun eks jurutaktik Persik dan Persib ini mengingatkan kepada stakeholder sepak bola Indonesia, terutama PSSI dan pencinta Timnas Indonesia. Mereka diminta harus sabar menanti proses kerja pelatih baru.

Sebagai negara yang sedang membangun sepak bola, Indonesia butuh waktu panjang agar bisa mencapai tataran Asia dan Dunia.

"Semua harus sabar dan satu tekad. Nanti kalau gagal, pelatih jangan buru-buru dipecat dan diganti pelatih baru. Kalau seperti itu terus, sampai kapan pun sepak bola Indonesia tak pernah sampai tujuan akhir," kata Jaya. 

"Selain itu yang tak kalah penting adalah kekuatan finansial. Karena sepak bola era moderen tak bisa lepas dari faktor keuangan. Pelatih bagus, dimanapun pasti gajinya mahal. Nah, PSSI harus punya dana besar jika Timnas Indonesia ditangani pelatih hebat," tuturnya. 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}